
Batang – Upaya pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan Narkoba sejatinya memerlukan dukungan semua pihak. Para pelaku atau komunitas seni budaya sebagai bagian dari masyarakat perlu digandeng untuk bersama-sama mewujudkan KOTAN atau Kabupaten/Kota Tanggap Ancaman Narkoba. Demikian penekanan yang disampaikan Kepala BNNK Batang Khrisna Anggara dalam kegiatan Pengembangan Kapasitas P4GN pada Lembaga Adat dan Komunitas Berbasis Kearifan Lokal, Kamis (07/10/2021). Tema yang diangkat pada kegiatan ini adalah “Peran Lembaga Adat & Komunitas Berbasis Kearifan Lokal dalam Penanggulangan Narkoba” yang dihadiri oleh para pelaku dan komunitas seni budaya di Kabupaten Batang.
Nurul Rahayuningsih, Penyuluh Narkoba Ahli Muda BNNK Batang mengungkapkan kondisi penyalahgunaan narkoba saat ini, khususnya di Kabupaten Batang, semakin meningkat. “Informasi baru yang didapat dari Sie Rehabilitasi BNNK Batang, sampai saat ini baru ada 18 pasien yang datang secara sukarela untuk melakukan rehabilitasi. Dimana 11 di antaranya adalah remaja yang masih pada tahap coba-coba.”ungkapnya.
Ia menambahkan jika melihat data yang lebih umum, jumlah pengguna terbanyak adalah pekerja, kemudian pelajar, dan pengangguran di urutan ketiga. Pekerja rawan menggunakan narkoba karena sanggup membeli narkoba dengan harga yang mahal, pelajar lebih kepada kenakalan remaja yang masih mau coba-coba, sedangkan pengangguran karena banyaknya waktu kosong.
Kesenian sebagai media kreatifitas dapat mengisi kegiatan bagi mereka yang punya banyak waktu luang. Menurut Nurul, adanya waktu luang salah satu penyebab kenapa seseorang lari ke narkoba. Dengan kacamata yang berbeda, Tri Bagdo, Ketua Dewan Kesenian Daerah Kabupaten Batang, menyampaikan perihal peran seni sebagai media penyadaran bagi masyarakat. Penyadaran tersebut dimulai dari merubah paradigma lama menuju paradigma baru.
Ia juga menceritakan pengalaman pribadinya, ketika ia sedang melukis ada seorang teman datang dan menawarinya untuk mengkonsumsi sabu. Tapi, karena ia sedang disibukkan dengan melukis, ia menolak untuk melakukan hal tersebut. Jika saja sedang tidak ada kerjaan, peluang untuk menerima tawaran tersebut lebih besar.
Tri menambahkan bahwa teman atau komunitas paling berpengaruh dalam penyalahgunaan ini. Karena rasa tidak enak untuk menolak tawaran teman. Oleh karena itu perlu adanya seni sebagai media penyadaran mereka.

Dorong Pencegahan Narkoba, BNNK Batang Libatkan Pelaku Seni