Kepala BNN Provinsi Jawa Tengah, Brigjen Polisi Dr. Benny Gunawan, SH., MH, melaksanakan kunjungan kerja ke Kabupaten Batang ada hari Jum’at (22/ 11). Kunjungan kerja ini bertepatan dengan pelaksanaan kegiatan pengukuran kebugaran dan pemeriksaan kesehatan bagi ASN di Kabupaten Batang Tahun 2019 dan sekaligus sebagai peran serta Instansi Pemerintah Daerah dalam rangka mewujudkan lingkungan yang bersih dan bebas dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Kegiatan yang diselenggarakan Dinas Kesehatan Kabupaten Batang bekerja sama dengan BNN Kabupaten Batang ini dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati Batang serta Forkopimda Kabupaten Batang, Kabag Umum BNNP Jawa Tengah dan Kepala BNNK/Kota se-Jawa Tengah.
Kegiatan dimulai sekitar pukul 08.00 WIB ditandai dengan pembukaan oleh Bupati Batang, Wihaji. Dalam sambutannya Bupati menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan contoh kepada masyarakat bahwa para pejabat atau ASN cinta hidup sehat dan bebas dari narkoba. Acara dilanjutkan dengan tes urine kepada 155 pejabat eselon II dan III di lingkungan Pemerintah Kabupaten Batang. Dari hasil tes urine tersebut dengan menggunakan alat rapid tes urine dengan 6 parameter antara lain MET, MOP, AMP, BZO, THC, dan COC dengan hasil pemeriksaan seluruhnya negatif.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pengukuran kebugaran (rockpot) dan pemeriksaan kesehatan kepada peserta. Dalam arahannya, Kepala BNNP Jawa Tengah menyampaikan bahwa Kepala BNN Jawa Tengah Brigjen Polisi Benny Gunawan mengatakan bahwa penyelenggaraan tes urine terhadap ASN yang dilaksanakan oleh Pemkab Batang adalah tindakan nyata Pemkab Batang dalam melaksanakan instruksi Presiden Jokowi melalui Inpres 06 Tahun 2019 tentang Rencana Aksi P4GN. Hasil kegiatan ini akan dilaporkan ke pusat melalui Kemendagri.
Kepala BNNP Jawa Tengah sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan Pemkab Batang ini. BNN, menurut Dr. Benny Gunawan, melaksanakan tes urine bukan untuk mencari kesalahan sesorang, melainkan sebagai cara mencegah jangan sampai ada yang terkena penyalahgunaan narkoba. Hal ini sangat penting, mengingat angka prevalensi pengguna narkoba di Jateng saat ini sebesar 1,16 persen. Hal itu, menempatkan Jateng pada peringkat 32 dari 34 provinsi. Untuk menekan laju pervalensi ini diperlukan sinergitas dari berbagai pihak, diantara Pemerintah Daerah, Polri dan instansi terkait lainnya, dalam melaksanakan program P4GN sehingga masyarakat imun dan menolak segala bentuk penyalahgunaan narkoba di sekitarnya. (adm)
